Aita
Aita atau Eita adalah dewa dan penguasa Dunia Bawah dalam mitologi Etruska, mirip dengan Hades dalam mitologi Yunani dan Pluto dalam mitologi Romawi. Dia digambarkan hanya dalam sedikit lukisan makam Etruska, misalnya pada makam Golini dari Orvieto dan makam Orcus II dari Tarquinia. Aita juga digambarkan bersama istrinya Phersipnei, padanan Etruska bagi Persefone dari Yunani atau Proserpina dari Romawi.
Dia dgambarkan sebagai pria berjanggut yang memakai topi kulit serigala. Dia ditampilkan bersama istrinya Phersipnei yang bermahkotakan ular pada lukisan pada Makam Orcus. Padanan Yunaninya, Hades, juga memiliki penutup kepala, namun topi kepala Hades memiliki kemampuan khusus, yaitu membuat pemakainya menjadi tak terlihat.
Ada juga penggambaran Aita yang sedang menuntun para arwah menuju Dunia Bawah.
Alpan
Alpan atau Alpanu adalah dewi Dunia Bawah. Dia juga merupakan dewi nafsu seksual. Dia kadang digambarkan mengenakan jubah dan sandal yang longgar, dan sering pula telanjang. Dia biasanya memakai banyak perhiasan.
Aplu
plu adalah dewa cahaya dan cuaca. Apulu atau Aplu seringkali disamakan dengan dewa Apollo dari Yunani. Dia biasanya digambarkan dengan daun salam, dan kadang dengan mengenakan jubah, atau dalam keadaan telanjang. Simbolnya adalah tongkat dan ranting salam.
Charun
Charun atau Charu atau Karun adalah iblis atau dewa yang bertugas di Dunia Bawah dalam mitologi Etruska. Dia adalah penjaga gerbang menuju Dunia Bawah. Dia seringkali digambarkan bersama Vanth, dewi bersayap yang juga berkaitan erat dengan Dunia Bawah.
Namanya diambil dari nama tokoh Kharon dari mitologi Yunani, yang memang memiliki perang yang mirip dengan Kharon, yairu sebagai pendayung perahu pengantar para arwah menuju Dunia Bawah.
Charun digambarkan dalam sosok yang menakutkan. Dia memegang palu godam, yang merupakan simbol keagamaannya, dan dia juga ditampilkan dengan telinga runcing, ular melingkar di lengannya, serta warna kulit yang kebiruan yang melambangkan pembusukan akibat kematian. Dalam beberapa prasasti, dia memiliki sayap besar. Charun juga digambarkan sebagai sososok makhluk besar dengan rambut mirip ular, hidung bengkok mirip burung hering, siung besar mirip babi hutan, alis panjang, bibir besar, mata berapi, telinga lancip, janggut hitam, sayap besar, kulit berwarna tak wajar (pucat, biru, atau abu-abu), dan ular melingkari lengannya. Gambaran Kharun yang menakutkan itu kemungkinan dipercaya oleh orang Etruska dapat menjauhkan roh jahat dari makam.
Februus
Februus adalah dewa penyucian dalam mitologi Etruska. Dia juga merupakan dewa Dunia Bawah. Selain itu, Februus juga merupakan dewa kekayaan dan kematian, mirip dengan dewa Hades dari Yunani maupun dewa Pluto dari Romawi, yang kesemuanya merupakan dewa Dunia Bawah dan kekayaan.
Februus kemungkinan diserap oleh orang Romawi menjadi Febris, dewi demam dan malaria. Ini mungkin berkaitan dengan keringat demam, yang dianggap sebagai proses penyucian.
Bulan suci bagi dewa Februus adalah Februarius (atau Februa), yang kemudian menjadi bulan Februari dalam bahasa Indonesia. Nama dewa Februus, dan juga nama bulan Februarius kemungkinan dinamai dari festival penyucian dan pembersihan mata air, yaitu festival Februa (atau Februalia dan Februatio), yang dilakukan setiap tanggal 15 bulan tersebut.
Fufluns
Fuflans atau Puphluns adalah dewa anggur, kehidupan tanaman, kebahagiaan, dan pertumbuhan dalam mitologi Etruska. Dia dikaitkan dengan dewa anggur dari mitologi Romawi, yakni Liber. Dia adalah putra Semla. Dia disembah di Populonia atau Fufluna.
Hercle
Hercle atau Heracle atau Hercl adalah pahlawan dan manusia setengah dewa dalam mitologi Etruska. Hercle diserap dari Herakles, pahlawan dari mitologi Yunani, dan dia juga dikaitkan dengan Hercules, pahlawan serupa dari mitologi Romawi.
Dewi Uni memberikan Hercle kehidupan abadi di antara para dewa dengan cara membiarkan Hercle mengisap payudaranya dan menyedot air susunya.
Laran
Laran adalah dewa perang. Laran biasanya digambarkan sebagai pemuda yang memakai helm dan membawa tombak serta mengenakan jubah. Laran juga kadang digambarkan telanjang namun sambil membawa senjata. Istri Laran adalah Turan, yang kemudian diserap menjadi dewi Venus oleh orang Romawi. Pada perkembangan selanjutnya, Laran digabungkan dengan Ares, dewa perang dari mitologi Yunani, untuk kemudian mengahsilkan dewa perang Romawi, Mars.
Menrva
Menrva adalah dewi seni dan perang. Dewa Minerva dari Romawi kemungkinan berasal dari dewi Menrva ini. Banyak atribut Menrva diserap dari dewi Athena dari Yunani, namun Menrva tetaplah merupakan dewi yang berbeda dari Athena. Tidak seperti Athena yang merupakan dewi perawan, Menrva adalah dewi yang menganjurkan pernikahan dan kelahiran anak.
Menrva adalah dewi yang kuat dan terkenal; bersama dengan Tin dan dewi Uni, mereka membentuk triad pantheon Etruska yang berkuasa.
Nethuns
Nethuns adalah dewa air tawar. Nethuns seringkali disamakaan dengan dewa Neptunus dari Romawi, yang juga pada mulanya merupakan dewa sumur dan mata air, sebelum kemudian Neptunus mengadopsi atribut dari dewa laut Yunani, Poseidon.
Nethuns digambarkan memiliki hiasan kepala berbentuk ketos (monster laut), memegang trisula dan didampingi oleh dua ekor lumba-lumba. Ada ukiran tentang Nethuns di cermin perunggu di Museum Vatikan.
Satre
Satre atau Satres adalah dewa dalam mitologi Etruska yang muncul pada Liver Piacenza, sebuah model perunggu yang digunakan untuk ritus ramalan. Dia menempati daerah barat laut yang gelap dan negatif, dan nampaknya merupakan "dewa yang mengerikan dan berbahaya yang melontarkan petirnya dari kediamannya di dalam tanah.
Satre biasanya dikaitkan dengan dewa Saturnus dari mitologi Romawi.
Tidak ada lukisan atau patung atau ukiran mengenai Satre sehingga hingga kini penampilan dewa ini tetap menjadi sebuah misteri.
Sethlans
Sethlans adalah dewa api, pandai besi, dan keahlian tangan dalam mitologi Etruska. Dia kemungkinan berkaitan dengan Hefaistos dari mitologi Yunani dan Vulcan dari mitologi Romawi, yang kesemuanya merupakan dewa api dan pandai besi.
Sethlans merupakan salah satu dewa asli Etrusa. Dalam seni Etruska, Sethlans dapat diidentifikasi dari peralatannya, yaitu palu dan penjepit pandai besi, serta dari pileus atau topi kerucut yang dia pakai.
Tin
Tin, disebut juga Tinh, Tins, Tinia, atau Tina, adalah dewa langit dan dewa paling berkuasa dalam mitologi Etruska. Tin atau Tinia disamakan dengan dewa Jupiter dari Romawi dan dewa Zeus dari Yunani, karena mereka semua sama-sama memiliki petir.
Istri Tin adalah Uni. Mereka berdua bersama dengan dewi Mnerva membentuk suatu triad berkuasa dalam pantheon Etruska, mirip dengan triad Jupiter, Juno, dan Minerva, yang mana mereka saling berbagi kuil di Capitol. Triad Tin, Uni, dan Menrva memiliki kuil di tiap kota di Etruria.
Tin adalah ayah Hercle.
Tin kadang-kadang digambarkan sebagai pria berjanggut yang sedang duduk atau kadang-kadang sebagai pria tak berjanggut yang sedang berdiri. Tin biasanya ditemani oleh elang, dan kadang-kadang kapalanya bemahkotakan karangan bunga ivy.
Julukan Tin antara lain Tin Cilens, Tin Θuf dan Tinś Θne.
Turan
Turan adalah dewi cinta. Dia disamakan dengan dewi cinta Romawi, Vernus. Dia adalah dewi pelindung suku Vulci.
Burung keramatnya adalah angsa dan merpati. Atributnya yang lain adalah bunga mekar.
Uni
Uni adalah dewi cinta dan pernikahan. Dia adalah istri dewa langit, Tin. Uni disamakan dengan dewa Juno dari Romawi, selain juga dengan Thaina. Uni dikaitkan dengan daerah Perugia.
Bersama Tin dan Menrva, Uni membentuk suatu triad berkuasa dalam pantheon Etruska.
Menurut legenda Etruska, Uni dan Tin merupakan orang tua Hercle, nama Etruska bagi pahlawan Herakles atau Hercules.
No comments:
Post a Comment