1. Honore de Balzac (Kopi)
Kopi sebagai minuman yang bisa membuat terjaga mungkin menjadi salah satu pilihan untuk para penulis untuk tetap bisa mengerjakan karyanya dan mungkin mengusir sedikit kepenatannya. Ada beberapa penulis yang bisa menghabiskan kopi pada saat menulis karyanya, salah satunya Honore de Balzac.
Honoré de Balzac, seorang penulis naskah drama dan novelis asal Prancis, yang memiliki kecanduan meminum kopi. Balzac bisa menghabiskan 50 cangkir kopi setiap harinya. Lebih mengejutkan lagi, ia akan langsung memakan langsung bubuk kopi jika menurutnya ia sudah cukup untuk meminum seduhan kopinya. Menurutnya kopi bisa menstimulasi kecepatan ide pada otaknya, lebih jelasnya ia mengungkapkan bahwa kopi bisa membinasakan perutnya seperti seorang penggendara kereta kuda yang mencambuk kudanya untuk terus berjalan.
“Banyak orang meyakini bahwa kopi bisa mendatangkan inspirasi untuknya, tetapi pada kenyataannya kopi akan membuat orang merasakan kebosanan yang lebih” -HonorĂ© de Balzac.
2. Lord Byron (Seks)
Lord Byron dikenal sebagai penulis yang memiliki kecanduan pada seks. Diprediksi lebih dari 250 perempuan di Venice yang telah berhubungan seks denganya dalam setahun. Bisa jadi ini karena dia seorang penyair yang dikenal dengan ‘bunga’ kata-kata. Beberapa perempuan yang pernah dia tiduri antara lain adalah Lady Caroline Lamb dan sepupunya Anne Isabella, yang ia nikahi kemudian. Tentunya untuk mengingat 250 perempuan yang ia tiduri sangatlah sulit. Untuk hal ini Lord Byron pun mempunyai kebiasaan yang unik, mendekati menjijikan, yaitu dengan cara mengoleksi rambut di daerah pribadi para wanita tersebut dan memasukannya ke dalam amplop yang sudah ditulisi nama dari perempuan tersebut. “Sialan, mencintai perempuan! Seperti diketahui bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan dan juga menakutkan ” -Don Juan-
3. Elizabeth Berrett Browning (Opium)
Elizabeth Browning mulai mengonsumsi opium saat ia berusia 15 tahun, untuk mengobati cedera tulang belakang. Di umur 30-an Elizabeth terjangkit penyakit pada hati dan paru-parunya. Di tahun 1845, ia mengonsumsi 60 tetes Laudanum, sejenis opium dengan tambahan morphine dan codeine, setiap hari yang merupakan dosis yang sangat banyak untuk dikonsumsi. Pada suratnya kepada saudara laki-lakinya, Elizabeth menuturkan bahwa opium bisa membuat sistem syarafnya berkerja dengan baik dan seimbang.
Entah ini semacam kecanduan atau memang proses penyembuhan penyakitnya, yang jelas hal ini merupakan sesuatu kecanduan yang benar-benar mengejutkan.
4. Paul Verlaine (Alkohol)
Paul Verlaine, seorang penyair asal Prancis, memiliki kecanduan pada minuman beralkohol tinggi yaitu Absinthe. Paul Verlaine sering sekali mengunjungi kedai minuman yang bernama Marquise de Ricard. Setelah ia mengakhiri hubungan asmaranya dengan Arthur Rimbaud , ia menjadikan Absinthe menjadi pelariannya, Ironisnya kecanduan ini pun yang menyebabkan tertembaknya sang kekasih. Paul Verlaine dipenjara selama 2 tahun karena kasus ini. Setelah keluar dari penjara, ia menyerah dengan kehidupan masa lalunya kecuali dengan Absinthe, bahkan di akhir ajalnya pun ia sempat menenggak minuman tersebut.
5. Fyodor Dostoevsky (Judi)
Fyodor Dostoevsky, adalah penulis cerita pendek, essai dan novelis, dikenal dengan tulisannya yang bertema politik dan psikologi, sedikit condong ke marxisme. Tapi hal ini tidak membuatnya untuk memiliki kecanduan berjudi. Di pertengahan 60-an, setelah kematian istri dan saudara laki-lakinya, ia menghadapi depresi dan kebangkrutan. Hal ini yang menjadikan ia mulai berjudi, terutama Roulette, yang sayangnya ini tidak mendatangkan keberuntungan untuknya. Karena berhutang dengan penerbitnya, Dostoevsky terpaksa terburu-buru menyelesaikan Crime and Punishment dan kemudian dilanjutkan dengan The Gambler, untuk menutupi hutang-hutangnya.(**)
6. Ayn Rand (Amphetamine)
Pada saat ia menulis The Fountainhead, Ayn Rand meminum Amphetamine Benzedrine sebagai obat anti-kelelahan, yang ia minum tiap hari selama 30 tahun. Ayn Rand juga mengklaim bahwa obat yang diminumnya dapat mengontrol berat badannya. Beberapa orang menganggap Ayn Rand memiliki beberapa mood yang tidak menentu karena pengaruh dari obat ini dan beberapa menyuruhnya untuk berhenti mengonsumsi. Usaha mereka tidak bisa mengubah kecanduan ini, Ayn Rand tidak merasa terganggu dengan opini mereka.
7. James Joyce (Kentut istri)
“Sepertinya saya akan bisa mengenali kentut Nora dimanapun. Saya bisa membedakan jika aromanya walaupun ia sedang di dalam ruangan yang penuh dengan orang yang sedang kentut. Suara yang dikeluarkan juga berbeda dengan perempuan lainnya. Tidak seperti seorang perempuan yang gendut, ini lebih girly, ” itu yang dikatakan oleh James Joyce tentang Nora, istrinya, lebih tepatnya tentang obsesinya dengan kentut istrinya. Hal ini yang membuktikan James Joyce kecanduan pada kentut Nora, sang istri. Ya, James Joyce terobsesinya dengan kentut Nora, ini faktanya.
8. William S. Burrough (Heroin)
Bukan jadi rahasia lagi tentang kecanduan heroin yang diidap Willim S Burrough. Dia beberepa kali berhenti dan lalu kecanduan lagi sepanjang hidupnya. Kebanyakan hasil karyanya adalah semi-otobiografi tentang pengalamannya dengan zat adiktif dan obat. Terlebih, di tahun 1940-an ia pernah menjual barang ini di Greenwich. Di saat meninggalnya, William S Burrough sedang dalam program pemulihan methadone.
9. Charles Dickens (Kamar mayat)
Tampaknya, Charles Dickens tidak dapat menjauhkan diri dari kamar mayat. Dia bisa menghabiskan waktu beberapa hari hanya untuk melihat mayat yang masuk, diperiksa, dipersiapkan dan disimpan di tempat paska identifikasi. Dickens bukan figur pertama yang memiliki kesenangan pada mayat, alih-alih mengetahui dan mengamati bagaimana tubuh manusia untuk inspirasi. Menurutnya ada keseganan di dalam ketertarikan pada mayat tersebut, yang mungkin dirasakan juga oleh manusia kebanyakan. Tapi sangat sedikit untuk merasakan keseganan tersebut dalam jangka waktu yang lama, tapi tidak dengan Dickens.
10. Ernest Hemingway (Alkohol)
Di antara banyak penulis yang dikenal dengan kecanduan alkoholnya, Ernest Hemingway berada di posisi paling atas, selain Dorothy Parker, John Cheever dan F Scott Fitzgerald. Dia memulai kecanduannya pada tahun 1950-an, menjadi salah satu penawar sakit setelah ia mengalami beberapa kecelakaan. Kecanduan pada alkoholnya ini yang menyebabkan munculnya beberapa racikan alkohol miliknya seperti daiquri dan mojito.
No comments:
Post a Comment