*Peringatan : Bersiaplah untuk beberapa gambar kekerasan, bencana dan kematian, dari kekuatan fotografi masih hidup dan tak terkalahkan berikut.
1. Kosovo Refugees (Carol Guzy)
Carol Guzy, ialah wanita pertama yang menerima Pulitzer Prize untuk spot news photography, menerima gelar pulitzer terbaru pada tahun 2000 untuk foto dari pengungsi Kosovo yang menyentuh. Gambar di bawah ini menggambarkan Agim Shala, seorang anak berumur 2 tahun yang melewati pagar kawat berduri untuk keluarganya. Ribuan pengungsi Kosovo ini berkumpul kembali dan berkemah di Kukes, Albania.
2. War Underfoot (Carolyn Cole)
Seorang fotografer Los Angeles Times, Carolyn Cole mengambil foto yang mengerikan selama ia bertugas di Liberia. Foto ini menunjukkan dampak yang menghancurkan dari Perang Saudara Liberia. Selongsong peluru menutupi seluruhnya jalan di Monrovia. Ibukota Liberia adalah wilayah yang terkena dampak terburuk dari perang saudara ini. Wilayah ini menjadi tempat pertempuran hebat antara tentara pemerintah dan pasukan pemberontak.
3. Thailand Massacre (Neil Ulevich)
Neal Ulevich memenangkan Pulitzer Prize di tahun 1977 untuk “serangkaian foto kekacauan dan kebrutalan di jalan-jalan Bangkok, Thailand”. Pembantaian Thammasat University terjadi pada tanggal 6 Oktober 1976. Peristiwa itu merupakan serangan yang sangat kejam yang ditujukan pada mahasiswa yang berdemonstrasi menentang Field Marshall Thanom Kittikachorn.
F.M.T Kittikachorn adalah seorang diktator yang berencana untuk kembali ke Thailand. Kembalinya diktator militer dari pengasingan memicu protes yang sangat keras. Demonstran dan mahasiswa dipukuli, dimutilasi, ditembak, digantung dan dibakar sampai mati.
4. After the Storm (Patrick Farrell)
Fotografer Miami Herald, Patrick Farrell menangkap gambar yang mengerikan dari korban Haiti pada tahun 2008. Farrell mendokumentasikan tragedi Haiti dengan foto yang mengesankan dari kombinasi hitam putih. Subyeknya “Setelah Badai” adalah seorang anak yang sedang mencoba untuk menyimpan kereta dorongnya setelah badai tropis Hanna melanda Haiti.
5. The Power of One (Oded Balilty)
Pada tahun 2006, pemerintah Israel memerintahkan evakuasi pos-pos ilegal, seperti Amona. Oded Balilty, seorang fotografer Israel untuk Associated Press, hadir ketika proses evakuasi berubah menjadi bentrokan kekerasan dan belum pernah terjadi sebelumnya antara para pemukim dan polisi. Gambar ini menampilkan seorang wanita berani memberontak terhadap penguasa.
6. World Trade Center 9/11 (Steve Ludlum)
Kekuatan foto yang mengejutkan oleh Steve Ludlum. Konsekuensi dari kedua pesawat yang menabrak gedung WTC, New York sangat menghancurkan. Bola api meletus dan asap mengepul dari gedung pencakar langit mengantisipasi runtuhnya menara dan awan debu yang mengerikan.
7. After the Tsunami (Arko Datta)
Salah satu foto yang paling mewakili dan mencolok setelah kejadian tsunami di Samudra Hindia, yang diambil oleh fotografer Reuters Arko Datta di Tamil Nadu. Ia memenangkan kompetisi World Press Photo pada tahun 2004. Kathy Ryan, sebagai anggota juri dan editor gambar dari The New York Times Magazine, menandai gambar ini sebagai foto “graphic, historical and starkly emotional picture.”
“After the Tsunami” menggambarkan seorang wanita India yang berbaring di pasir dengan tangan teracung, berkabung karena anggota keluarganya meninggal. Kerabatnya dibunuh oleh salah satu bencana alam paling mematikan yang pernah kita lihat, tsunami Samudra Hindia.
8. Bhopal Gas Tragedy 1984 (Pablo Bartholomew)
Pablo Bartholomew adalah wartawan foto terkenal di India yang menangkap Tragedi Bhopal Gas ke dalam lensa nya. Dua puluh enam tahun telah berlalu sejak bencana terburuk industri di India, yang telah menciderai 558.125 orang dan membunuh sebanyak 15.000. Karena standar keselamatan dan prosedur perawatan yang telah diabaikan di Union Carbide India Limited (UCIL).
Penanaman pestisida di Bhopal, mengakibatkan kebocoran gas metil isosianat dan bahan kimia lainnya, memicu bencana besar bagi lingkungan dan kemanusiaan. Fotografer Pablo Bartholomew bergegas untuk mendokumentasikan bencana tersebut. Ia menemukan seorang pria yang mengubur anak nya. Adegan ini difoto oleh Pablo Bartholomew dan Raghu Rai, seorang wartawan foto yang juga terkenal di India. “Ungkapan ini begitu bergerak dan begitu kuat untuk menceritakan kisah dari seluruh tragedi”, kata Raghu Rai.
9. Operation Lion Heart (Deanne Fitzmaurice)
Wartawan foto Deanne Fitzmaurice memenangkan penghargaan yang sangat dihormati pada tahun 2005 untuk esai fotografi ” Operation Lion Heart “. Mengkisahan seorang anak Irak berumur 9 tahun yang sedang terluka parah oleh ledakan pada konflik kekerasan sejarah modern Perang Irak. Anak itu dibawa ke sebuah rumah sakit di Oakland, CA. Dimana ia harus menjalani belasan operasi antara hidup dan mati. Keberanian dan keengganannya untuk menyerah memberinya julukan, Saleh Khalaf, “Lion Heart”.
10. Tragedy of Omayra Sanchez (Frank Fourier)
Frank Fournier menangkap gambar tragis seorang gadis Omayra Sanchez yang terperangkap dalam lumpur dan bangunan runtuh. Letusan dari gunung berapi Nevado del Ruiz di Kolombia, tahun 1985 memicu tanah longsor yang besar. Bencana ini menghancurkan kota dan membunuh 25.000 orang.
Setelah 3 hari berjuang, Omayra akhirnya meninggal akibat hipotermia dan gangren. Kematian tragis nya menonjolkan kegagalan pemerintah untuk merespon dengan cepat dan menyelamatkan korban dari bencana alam terburuk yang pernah terjadi di Kolombia. Frank Fournier mengambil foto ini sesaat sebelum Omayra meninggal. Kematian dan penderitaan gadis ini diikuti dengan siaran langsung di televisi yang disiarkan untuk ratusan juta orang di seluruh dunia dan memulai kontroversi besar. Semoga jiwanya istirahat dalam damai!!
No comments:
Post a Comment