1. Eli Cohen, (Agen Israel- Syria)
Eli Cohen adalah seorang agen rahasia Mossad, Israel dan diangggap sebagai salah satu mata-mata paling sukses setelah perang dunia II. Lahir di Mesir, ia ikut serta dalam setiap aktivitas pro Israel di Mesir selama tahun 1950-an, seperti dalam Operasi Goshen meskipun pemerintah Mesir tidak pernah dapat membuktikannya. Ia direkrut Mossad pada tahun 1960 dan diberi identitas palsu sebagai orang Syria yang kembali pulang setelah lama hidup di Argentina. Untuk memperkuat penyamarannya ini, ia bahkan pindah ke Argentina pada tahun 1961.
Kemudian ia pindah ke Damaskus, Syria dengan nama alias Kamel Amin Tsa’abet (nama panggilannya Sa’bet atau Tha’bet). Cohen berhasil memperoleh kepercayaan dikalangan pejabat militer syria dan juga pejabat pemerintahan. Secara berkala ia mengirim informasi intelijen ke Israel lewat radio, surat rahasia dan kadangkala pada saat ia berkunjung ke Israel. Informasi yang sangat berharga yang berhasil ia kirimkan ke Israel pada tahun 1964 adalah data tentang kubu pertahanan Syria di dataran tinggi Golan.
Akhirnya pada bulan Januari 1965, seorang ahli dari Uni Soyvet yang disewa oleh dinas intelijen Syria berhasil menyadap pesan yang sedang dikirimkan Cohen ke Israel. Setelah dihadapkan ke pengadilan, ia diputuskan bersalah terlibat mata-mata dan dijatuhi hukuman mati. Banyak kepala negara barat (Perancis, Belgia, Kanada) yang meminta pemerintah Syria untuk memperingan hukumannya bahkan Paus Paul VI ikut bersuara, tetapi ia tetap digantung oleh pemerintah Syria pada tanggal 18 Mei 1965. Sampai dengan hari ini, Syria yang merasa sangat kecolongan, tetap menolak memulangkan jenazah Cohen untuk dimakamkan di Israel.
2. Mata Hari, (Agen Jerman-Perancis)
2. Mata Hari, (Agen Jerman-Perancis)
Mata Hari adalah nama panggung dari Margaretha Geertruida (Grietje) Zelle, adalah seorang penari eksotis dan courtesan yang dihukum tembak mati karena mata-mata pada Perang Dunia I. Sebelum terjun di dunia spionase, wanita yang memiliki kode rahasia H21 ini mengawali kariernya sebagai penari erotis di Paris. Berbekal keahlian erotic temple dances yang dipelajari di India dan daya pikatnya yang tinggi, dia menjadi terkenal di mana-mana. Tak heran bila kemudian tawaran menari banyak berdatangan dari kota kota besar di Eropa bahkan Mesir. Kondisi inilah yang kemudian menyeretnya dalam dunia spionase. Saat menjadi stripper di Berlin, Agen rahasia Jerman merekrutnya.
Mata Hari kemudian sering berkelana baik antar kota maupun antar negeri. karena terkenal sering bepergian, maka dia tidak punya kesulitan untuk menyusup, termasuk dalam masa Perang Dunia I. Di banyak tempat dia melakukan affair dengan banyak orang penting, juga ditawari sebagai mata-mata Perancis dengan honor 1 juta Frank pada saat itu.
Agen Rahasia Perancis menangkap Mata Hari karena diyakini dialah “The Greatest Woman Spy” yang mesti bertanggung jawab atas kematian beribu-ribu tentara akibat informasi yang diberikannya. Dia lalu diadili di pengadilan perang dan dieksekusi dihadapan regu tembak pada hari tanggal 15 Oktober 1917. Meskipun demikian, banyak yang mempermasalahkan eksekusi yang dilakukan oleh Mata hari. Statusnya antara double agent dengan orang bersalah masih dipertanyakan. Namun dia layak dimasukkan kedalam catatan sejarah.
3. Guy Francis De Moncy Burgess, (Agen Soviet-Inggris)
Guy Francis De Moncy Burgess adalah seorang kelahiran Inggris yang menjadi perwira intelijen dan agen ganda, baik untuk Uni Soviet maupun Inggris. Dia adalah bagian dari the Cambridge Five spy yang mengkhianati dan menjual rahasia Barat untuk Soviet sebelum dan selama Perang Dingin. Burgess dan Anthony Blunt berkontribusi pada pembocoran rahasia strategi militer Nato yang dimiliki Kementerian Luar Negeri Inggris.
4. Katrina Leung, (Agen Amerika-RRC)
4. Katrina Leung, (Agen Amerika-RRC)
Katrina Leung adalah mantan agen Federal Bureau Investigation (FBI) dan juga mantan agen keamanan Kementerian Negara RRC (MSS). Pada tanggal 9 April 2003, didakwa oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat karena “Menyalin tanpa izin Informasi Pertahanan NasionalKepada Bangsa Asing”. Kasusnya kemudian diberhentikan pada tanggal 6 Januari 2005 karena kesalahan jaksa. Sampai saat ini, Tidak jelas apakah kesetiaan utamanya pada AmerikaSerikat, Republik Rakyat China, atau dirinya sendiri. Apapun itu, oleh kedua pemerintahan dia dianggap sebagai mata-mata yang berpotensi menimbulkan ancaman.
5. Eddie Chapman, (Agen Jerman-Inggris)
5. Eddie Chapman, (Agen Jerman-Inggris)
Edward Arnold ”Eddie” Chapman adalah seorang mata-mata dan kriminal perang sebelum perang Inggris. Selama Perang Dunia II dia menawarkan jasanya untuk Nazi Jerman sebagai mata-mata dan pengkhianat dan kemudian menjadi seorang agen ganda Inggris. Kode namanya dalam jajaran agen rahasia Inggris adalah ‘zigzag’. Dia memiliki sejumlah nama alias pidana dikenaldalam kepolisian Inggris, diantaranya Edward Edwards, Arnold Thompson dan Edward Simpson. Sedangkan kode namanya untuk intelejen adalah Fritz Graumann atau Fritzchen.
No comments:
Post a Comment