1. Eddy Hamel
Eddy Hamel (21 Oktober 1902 – 30 April 1943) adalah pemain sepakbola Amerika untuk klab Belanda, AFC Ajax. Hamel adalah pemain Yahudi pertama kalinya untuk Ajax. Lahir di New York, ia pindah ke Amsterdam saat remaja. Sebagai sayap kanan, Hamel menjadi pemain utama untuk Ajax. Ia adalah pemain pertama dengan latar belakang Yahudi yang menjadikan tim tersebut menjadi tim pertama, dan sampai saat ini hanya tiga orang lainnya yang mengikuti jejaknya – Johnny Roeg, Bennie Muller dan Daniël de Ridder. Hamel adalah favorit penggemar dan disebut oleh legenda klab pra-Perang Dunia II, Wim Anderiesen sebagai bagian dari barisan pertama terkuat yang pernah bermain bersamanya.
Setelah pensiun sebagai pemain, ia menjadi manajer Alcmaria Victrix selama tiga tahun dan terus bermain di skuad veteran Ajax.
Hamel juga menjadi satu-satunya korban perang yang bermain untuk tim Ajax. Ia dibunuh di kamp konsentrasi Auschwitz tanggal 30 April 1943.
2. Estella Agsteribbe
Estella “Stella” Agsteribbe (6 April 1909 – 17 September 1943) adalah seorang pesenam Belanda. Ia memenangkan medali emas sebagai anggota tim senam Belanda pada Olimpiade Musim Panas tahun 1928 di tempat asalnya Amsterdam.
Ia adalah orang Yahudi. Selama Perang Dunia II ia dideportasikan dan dibunuh bersama dengan suaminya Samuel Blits dan anak perempuannya yang baru berumur enam tahun, Nanny dan anak laki-lakinya yang baru berumur dua tahun, Alfred di kamp konsentrasi Auschwitz.
3. Helena Nordheim
Helena “Lea” Nordheim (1 Agustus 1903 – 2 Juli 1943) adalah pesenam Belanda beragama Yahudi. Ia memenangkan medali emas sebagai anggota tim senam Belanda pada Olimpiade Musim Panas tahun 1928 di Amsterdam.
Ia lahir di Amsterdam dan meninggal di kamp pemusnahan Sobibor. Ia kembali ke kamp konsentrasi Westerbook pada bulan Juni 1943. Sesaat setelah ia dideportasi ke Sobibór dimana ia dibunuh bersama suaminya Abraham dan anak perempuannya yang berumur sepuluh tahun, Rebbecca.
4. Anna Dresden-Polak
Pesenam Belanda beragama Yahudi lainnya adalah Anna “Ans” Dresden-Polak (24 November 1906 – 23 Juli 1943). Ia pun bersama kedua atlet sebelumnya memenangkan medali emas di Olimpiade Musim Panas di Amsterdam.
Sama halnya dengan Helena Nordheim, ia lahir di Amsterdam dan meninggal di kamp pembasmian Sobibor. Dari kamp konsentrasi Westerbork ia dideportasikan ke Sobibor dimana ia dibunuh bersama dengan anak perempuannya yang berumur enam tahun, Eva. Suaminya, Barend Dresden tewas beberapa bulan kemudian di kamp konsentrasi.
5. Jud Simons
Satu lagi pesenam Belanda Yahudi yang memenangkan medali emas di Olimpiade Musim Panas tahun 1928 di Amsterdam adalah Judikje “Jud” Simons (20 Agustus 1904 – 3 Maret 1943).
Ia lahir di The Hague dan meninggal di kamp pembasmian Sobibor. Ia dideportasi dan dibunuh bersama dengan suaminya, Bernard dan anak perempuan berumur lima tahun, Sonja dan anak laki-lakinya berumur tiga tahun, Leon.
No comments:
Post a Comment