Kematian bagi sebagian orang adalah hal yang menakutkan dan menyedihkan, karena mereka senantiasa dihantui rasa rindu dan kehilangan, tapi tidak ada seorang pun yang mampu mampu dari kematian. Di sepanjang sejarah dunia, ada beberapa tokoh yang kematiannya menarik perhatian dunia, berdasarkan cara mereka mati dan jasa serta kenangan yang mereka tinggalkan. Untuk itu berikut 10 presiden yang tewas akibat kecelakaan pesawat :
1. Muhammad Zia ul Haq (1988)
Muhammad Zia ul Haq merupakan presiden Pakistan ke -6 di bulan Juli 1977, namun sayangnya perjalanan hidupnya harus berakhir pada Agustus 1988, ketika pesawatn yang ditumpangi bersama beberapa pejabat negara lainnya mengalami kecelakaan pada 17 Agustus 1988. Berdasarkan penyelidikan, penyebab jatuhnya pesawat merupakan akibat adanya tindakan sabotase. Yakni adanya gas beracun yang menyebar di dalam pesawat sehingga menyebabkan para awak kapal dan penumpangnya tewas tercekik, termasuk sang presiden.
2. Boris Trajkovski (2004)
Boris Trajkovski merupakan presiden Republik Macedonia, yang menjabat kursi nomor satu sejak 19 November 1999. Namun karirnya sebagai seorang negarawan harus berakhir pada 26 Februari 2004 akibat pesawat yang ditumpanginya jatuh akibat cuaca buruk. Hujan deras dan tebalnya kabut di langit pegunungan Bosnia-Herzegovina
3. Jaime Roldós (1981)
Kecelakaan pesawatpun dialami oleh Jaime Roldos, yang menjabat sebagai presiden Ekuador pada 10 Agustus 1979. Kecelakaan itu terjadi pada 24 Mei 1981 ketika pesawat yang ditumpangi Jaime dan menteri pertahanan, istri mereka dan beberapa orang asisten, jatuh akibat menabrak Gunung Huarapungo. Untuk semetara penyebab kecelakaan ini adalah adanya kesalahan yang dibuat oleh sang pilot, meskipun banyak teori lainnya dibalik penyebab jatuhnya pesawat.
4. Lech Kaczynski (2010)
Lech Kaczynski, bukan saja seorang presiden melainkan bapak bangsa bagi rakyatnya, Polandia. Berdasarkan laporan penyelidikan, Presiden Lech Kaczynski beserta beberapa pejabat sipil dan militer tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat yang diakibatkan kesalahan pilot. Akibat kecelakaan tersebut sebanyak 97 orang meninggal dunia, termasuk delapan orang awak pesawat. Usia pesawat yang mereka tumpangi memang cukup tua, yakni 20 tahun lebih, akibat kecelakaan ini pemerintah Polandia mewajibkan seluruh maskapai penerbangan untuk memperbaharui pesawat mereka. Bahkan kecelakaan serupa hampir terjadi, akibat kesalahan mekanik pengendali pesawat.
5. Samora Machel (1986)
Kecelakaan terjadi ketika pesawat yang ditumpangi presiden Mozambiq, Samora Machel, menabrak sisi gunung yang ada terletak di wilayah perbatasan Afrika Selatan dengan Mozambiq. Saat itu pesawat akan membawa sang presiden ke negara asalnya, setelah melakukan sebuah pertemuan internasional di Lusaka, Zambial, pada 19 Oktober 1986. Samora Machel diangkat menjadi presiden pada 25 juni 1975. Dalam kecelakaan itu Samora beserta staff kepresidenan dan seorang menteri meninggal dunia
6. Cyprian Ntayamira (1994)
Cyprian Ntayamira adalah presiden Burundi ke -5, yang dilantik pada 5 Februari 1994. Namun usia kepemimpinannya hanya berlangsung singkat, yakni dua bulan, akibat pesawat jet yang ditumpanginya ditembak jatuh oleh pihak yang bertikai dengannya. Meski demikian, identitas si penembak belum dapat dipastikan, dan tidak ada yang mengklaim sebagai penanggung jawab peristiwa tersebut.
7. Juvenal Habyarimana (1994)
Juvenal Habyarimana merupakan presiden Republik Rwanda ke -3, dan telah memerintah selama 20 tahun. Ia lahir dan besar di Ruanda-Urundi pada 8 Maret 1937, dan menjabat presiden sejak 5 Juli 1972. Sebenarnya ia merebut kursi kepresidenan dari Gregorie Kayibanda yang saat itu masih dalam masa jabatannya, ketika itu ia menjabat sebagai Panglima militer Rwanda. Ia meninggal bersama presiden Burundi, Cyprian Ntayamira ketika pesawat jet Falcon 50 yang ditumpangi mereka jatuh ditembak di sebuah wilayah yang berdekatan dengan Kigali International Airport.
8. Ramon Magsaysay (1957)
Ramon Magsaysay merupakan salah satu presiden yang dicintai rakyat Filipina. Ia lahir dan dibesarkan di wiliyah sederhana di Iba, Filipina, pada 31 Agustus 1907. Ia aktif di dunia politik sejak 1946, dunia yang mengantarnya menjadi seorang presiden pada 30 Desember 1953 menggantikan Elpidio Quirino. Namun karir kepresidenannya berhenti pada 17 Maret 1957 akibat kecelakaan pesawat yang ditumpanginya jatuh di Gunung Manunggal. Ia bersama 36 penumpang lainnya meninggal dunia, dan kursi presiden yang dijabatnya diberikan kepada wakilnya saat itu, Carlos P. Garcia.
9. Rene Barrientos (1969)
Rene Barrientos adalah presiden Bolivia yang dilantik pada 5 November 1964, namun pemerintahannya tidak berlangsung lama, karena pada 27 April 1969 ia meninggal ketika helikopter yang ditumpanginya tersangkut kawat listrik di wilayah Cochabamba. Ketika itu Rene sendiri menjadi pilot helikopter yang ditumpanginya. Rakyat Bolivia begitu menghormatinya sebagai sosok pemimpin yang peduli terhadap rakyat, selain memiliki kepribadian yang kuat pula. Ada sebuah rumor yang menyebutkan bahwa kecelakaan itu merupakan sebuah sabotase, sebuah upaya untuk menggeser kedudukannya sebagai seorang presiden.
10. Abdul Salam Arif (1966)
Nama lengkapnya adalah Abdul Salam Mohammed Arif Aljumaily, lahir dan besar di Kota Bagdad pada 21 Maret 1921. Abdul Salam diangkat menjadi seorang presiden Republik Irak pada 8 February 1963 menggantikan Abdel Qassim yang dijatuhkan melalui aksi kudeta. Sama seperti presiden lainnya di atas, masa jabatannya sebagai orang nomor satu di Irak tidak berlangsung lama, pada 13 April 1966 helikopter yang ditumpanginya mengalami sebuah kecelakaan akibat sabotase.
No comments:
Post a Comment