Saturday, September 15, 2012

6 Konstelasi yang Menghilang Dari Langit

Gemintang yang bersinar di atas langit malam, terlihat lebih indah ketika kita merangkaikannya menjadi sebuah bentuk imajinasi. Konstelasi atau kita kenal dengan rasi bintang merupakan sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Konfigurasi tersebut biasanya dihubungkan dengan bentuk ataupun figur imajiner, mitos ataupun benda nyata yang terdapat di sekitar kita. Namun beberapa konstelasi bintang yang dahulu banyak ditemukan sekarang sudah tidak dapat terlihat lagi, perubahan iklim dan beberapa faktor lainnya disinyalir menjadi penyebab hilangnya kostelasi ini. Tetapi apakah kosntelasi bintang itu benar-benar hilang atau daya imajinasi manusia modern sekaranga yang sudah tidak peka lagi? Berikut 6 konstelasi yang hilang:

1. Harpa Georgii atau Psalterium Georgii
Harpa George

Sebuah konstelasi kecil di bawah kaki lembu (Taurus), dikabarkan rasi bintang ini dipersembahkan untuk menghormati Raja George III dari Inggris, pelindung dari William Herschel, sang penemu uranus. Keduanya baik Herschel dan  Raja George merupakan keturunan bangsa Jerman. Konstelasi bintang ini untuk kali pertama dikenalkan pada 1789 oleh Maximillian Hell,  seorang sutrdara dari Wina berdarah Hungaria.

2. Cerberus
Anjing Penjaga Hades

Melambangkan anjing berkepala tiga, sang penjaga dunia bawah, sesosok mahluk yang ditangkap oleh Hercules dengan tangan kanannya. Letak konstelasi Cerberus ini berdekatan dengan Lyra di sebelah langit utara saat musim semi tiba. Konstelasi Cerberus menggambarkan sebuah tangan yang sedang mencekik bagian kepala ular. Gambar tersebut terinspirasi dari sebuah peristiwa ketika Hera mengirimkan ular berkepala tiga untuk mencelakai Hercules, namun Hercules berhasil membunuh ular tersebut. Konstelasi ini diperkenalkan oleh Johannes Hevelius pada 1687. Konstelasi ini pula meubah konstelasi sebelumnya yakni apel. Sebelumnya konstelasi Cerberus digambarkan sebagai tangan Hercules yang sedang memegang Apel.

3. Felis
Kucing

Sebuah konstelasi kecil indah yang terletak di antara Hydra (ular air) dan Antlia (pompa). Konstelasi Felis untuk pertama kali diperkenalkan oleh Lalande pada 17799, saat itu ia berkata: “Aku adalah pecinta kucing. Aku akan membiarkannya mencakar konstelasi lain yang berada di langit. Gemintang di langit telah membuatku merasakan kesepian di dalam hidup, sehingga sekarang aku bisa bercanda dengannya.”

4. Antinous
Pelayan Zeus

Beberapa bintangnya merupakan konstelasi Aquila, namun Antinous merupakan konstelasi yang mandiri. Bintang yang terlihat bersinar di langit sebelah utara saat musim panas tiba ini, memperlihatkan konstelasi yang menggambarkan seorang lelaki bernama Antonious, seorang kekasih pria dari Kaisar Roma Hadrian dan merupakan figur yang nyata di dalam sejarah (bukanlah sosok mitos). Penggambaran konstelasi ini untuk kali pertama ditemukan pada 1536 oleh seorang ahli matematika dan cartografer (pembuat peta)  asal Jerman, Caspar Vopel (1511-61). Kontelasi ini sempat menghilang dalam ilmu perbintangan, namun kembali diperlihatkan oleh Gerardus Mercator pada 1551.  Sementara Tycho Brahe mendaftarkannya sebagai kosntelasi terpisah (Aquila dan Antinous) pada 1602, dan diakui serta bertahan di dalam ilmu perbintangan hingga abad ke 19 setelah masehi.

5. Anser
Angsa

Konstelasi Vulpecula (rubah) ini sebelumnya dikenal dengan Vulpecula et Anser (rubah dan angsa). Konstelasi bintang yang satu ini memperlihatkan bagaimana seekor angsa berada dalam cengkeraman  rahang sang rubah. Konstelasi ini dikabarkan terlihat berada di di bawah konstelasi Cyganus, di saat musim panas tiba. Nama Anser sendiri diberikan oleh sang penemunya Hevelius pada 1690.

6. Machina Electrica
Mesin Listrik

Johann Bode menyusun konstelasi ini untuk merayakan penemun generator listrik pada 1800. Konstelasi bintang yang terletak di bawah konstelasi Cetus (monster laut), di antara Fornax (furnace) dan alat pahat (meja pahat). Johann bode, mungkin berusaha menyamai Nicholas Louis de Lacaille, yang memperkenalkan konstelasi berupa gambaran saintifis dan  temuan teknis

No comments:

Post a Comment